blog mya wuryandari

Untuk Para Teman Baikku

Posting Komentar


teman terbaik

Ummi mya mau cerita tentang sebuah nasyid yang didengar jaman kuliah dahulu kala (wkwkwk saking udah lama banget), sekitar 15 tahunan yang lalu. Saat masih melajang dan kemana-mana bersama teman-teman seperjuangan. Ya seperjuangan dalam mendapat ijazah S.Psi, dalam belajar menjadi hamba Allah yang lebih baik lagi, dalam melaksanakan tugas-tugas kita sebagai manusia yang punya tanggungjawab terhadap sesama. Bagaimana kami saling menguatkan untuk tetap berada dalam jalan kami, sungguh, terngiang satu baris awal reffren nya saja bikin pengen nangis.


Nasyid ini awalnya dibawakan oleh Alief_Indonesia yang lumayan sering kami dengar jaman mahasiswa dulu. Ga nyangka sekarang munsyidnya ini dan keluarga kecilnya jadi tetangga kami, wkwkwkwk. Kini kalo kita cari di yutub ada beberapa versi cover munsyid lainnya. But still, siapa pun yang membawakan, menurut ummi, kekuatannya memang ada di liriknya.

Lirik nasyid ini, bener-bener mewakili apa yang ingin ummi mya sampaikan pada sahabat-sahabat kala itu, yang sebenernya sampai sekarang kami pun sebagian besar masih connected each other walo seringnya curcol-curcolan di grup WA. Jadi kali ini ummi mya mau menuliskan liriknya sebagai pengingat kita bersama, tentang persahabatan yang kami cita-citakan bias terus berlanjut hingga jannahNya.

Persahabatan yang tidak hanya berorientasi pada persahabatan di dunia saja, bukan dilandasi pada apa yang ada pada diri kami, karena pastinya kami punya banyak kekurangan yang mungkin sulit untuk diterima dalam sebuah persahabatan (bahasa sekarang mungkin toxic ya), tapi Allah menjadikannya perbedaan yang membuat kita saling memaklumi, memahami, menerima dan membantu satu sama lain sehingga semua itu tidak menjadi duri-duri dalam persahabatan kami. Karena persahabatan yang kami jalani berlandaskan keimanan, bahwa Allah mencintai seseorang yang mencintai saudaranya lebih dari dirinya sendiri.

Tuk Teman-Teman Terbaikku

Seperti yang ummi mya sampaikan tadi, lirik ini pas banget sama apa yang ingin ummi mya sampaikan dan doakan untuk para teman, sahabat yang selama ini membersamai ummi mya dalam tiap episode kehidupan ini. 

Banyak yang ummi mya jumpai, dan memberikan kenangan, bantuan serta banyak pelajaran yang begitu bermakna. Sebagian, hanya bisa dibalas dengan doa agar semua berada selalu dalam jalanNya. 

lirik teman terbaikku

untuk nasyidnya bisa disimak di sini ya


Bersahabat Karena Allah

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (al-Anfal: 63)

Teman-teman terbaikku, sungguh bersyukur diri ini, Allah pertemukan kita dalam keimanan. Allah persatukan hati kita. Karena tanpa kuasaNya, mustahil kita yang berbeda latar belakang ini bisa saling tertaut satu sama lain.

Agar semakin kuat ikatannya, ummi mya sedikit berbagi tentang beberapa keutamaan menjalin persahabatan/pertemanan karena Allah; semoga semakin menguatkan persahabatan kita dengan mengembalikan niatnya karena Allah semata,

1. Akan langgeng dikarenakan ikatan iman yang paling kuat.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Cinta karena Allah dan benci karena Allah adalah ikatan iman yang paling kuat.” (HR. ath-Thabarani)

2. Mendapat Naungan di Hari Kiamat

“Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan, pada hari yang tidak ada satu pun naungan kecuali naungan-Nya azza wa jalla:


(1) pemimpin yang adil; (2) pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah; (3) seseorang yang hatinya senantiasa terikat dengan masjid; (4) dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bersatu dan berpisah karena-Nya; (5) seseorang yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia justru berkata, ‘Aku takut kepada Allah.’; (6) seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; serta (7) seseorang yang berzikir kepada Allah sendirian hingga meneteskan air mata.” (HR. al-Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)

3. Dicintai Allah

“Dahulu ada seorang lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di suatu negeri. Allah subhanahu wa ta’ala pun mengutus seorang malaikat di belakangnya.

Ketika malaikat ini mendatangi orang tersebut, ia bertanya, ‘Engkau hendak menuju ke mana?’ Orang tersebut menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi saudaraku.’

Malaikat itu kembali bertanya, ‘Apakah engkau hendak melunasi tanggunganmu?’ Dia menjawab, ‘Tidak. Hanya saja aku mencintainya karena Allah subhanahu wa ta’ala.’

Malaikat itu pun berkata, ‘Aku adalah malaikat yang diutus oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepadamu. Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah mencintaimu, sebagaimana engkau telah mencintai saudaramu karena-Nya.’” (HR. Muslim no. 2567)

4. Dikumpulkan bersama orang yang dicintai di akhirat kelak

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda,

‘Seseorang akan (dikumpulkan) bersama orang yang dicintainya.’” (HR. al-Bukhari dan Muslim)


Saling Menguatkan di JalanNya

Tentu saja, dalam perjalananya, seseorang akan selalu dihadapkan pada jalan ujian yang tidak mudah. Istiqomah di jalan Allah, akan sulit jika dilakukan seorang diri. Untuk itulah salah satunya, kita bersahabat, agar bisa saling menguatkan. Jazakumullah khoiron telah menguatkan selama ini, semoga Allah juga jaga ikatan persahabatan kita, sebagaimana doa yang sering kita lantunkan;

Doa robithoh


اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ
وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ
وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ
فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا
وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا
وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ
وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ
إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ
اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu; bertemu atas dasar taat pada-Mu; bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah yaa Allah, ikatan pertaliannya; lestarikanlah kasih sayangnya; tunjukkanlah jalannya; dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada redup; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu; hidupkanlah ia dengan makrifat kepada-Mu; dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiin Ya Allah."

Sahabat, mari saling menguatkan, mari saling mendoakan.


Bersahabat hingga Surga

Seperti yang disampaikan hadits di atas, bahwa kita kelak akan dikumpulkan bersama orang-orang yang kita cintai. Tentu saja, cita-cita persahabatan yang kita jalin ini, harapannya tidak sekedar menjadi persahabatan di dunia saja, tapi menjadi persahabatan hingga ke surganya Allah. insyaAllaah, Aamiin.

Related Posts

Posting Komentar