blog mya wuryandari

Serunya Berkunjung ke Perpustakaan Daerah Bersama Anak-Anak

12 komentar
berkunjung ke perpusda

Mencari tempat rekreasi edukatif dan gratis untuk saat ini memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak ada fasilitas seperti itu. Alhamdulillaah, di Semarang kami masih punya Perpustakaan Daerah. Ya, perpustakaan tempat buku-buku banyak tersimpan ini bisa juga jadi tujuan rekreasi edukatif loh,pembelajar.

Januari 2020 lalu (hampir dua tahun, heu heu) kami berkesempatan berkunjung ke perpustakaan daerah di jalan Sriwijaya Semarang. Kunjungan terakhir kami 2 bulan sebelum pandemi masuk ke Indonesia.

Karena anak-anak cukup suka dengan buku, maka saya pun terpikir untuk mengajak mereka mengunjungi tempat yang bernama perpustakaan. Saya pikir ini bisa menambah wawasan mereka juga tentang pengetahuan mengenai perpustakaan. Islam sendiri menaruh perhatian terhadap perpustakaan ini. Perpustakaan memegang peranan penting terhadap kemajuan sebuah peradaban suatu negeri.

Bagaimana suasana dan pengalaman kami ke sana, yuk silakan dibaca, barangkali bisa jadi alternatif untuk aktifitas outing bersama anak-anak.

Menuju Perpustakaan Naik Bus Trans Semarang

naik bus trans biru

Kita naik Tayo ya Mi?

Hehehe.. seneng banget anak-anak waktu diinfo kalo kita akan naik bus trans biru. Perpustakaan daerah di Jalan Sriwijaya berjarak sekitar 10km dari rumah kami di daerah Meteseh, Tembalang. Biasanya tidak sampai 30 menit bisa sampai jika naik motor. Namun kali ini kami ingin sekalian merasakan naik bus trans semarang yang titik keberangkatan awalnya dekat dengan rumah, di daerah Dinar Mas, Meteseh. Bus berwarna biru ini sudah lama ingin kami coba menggunakannya, namun belum sempat, karenanya trip hari itu kami gunakan bus sekalian mencobanya, kebetulan jalan sriwijaya adalah bagian dari rute bus.

Biaya bus sangat murah. Untuk dewasa kita cukup membayar 3.500 rupiah sekali naik, sedang anak di bawah 10 tahun hanya dikenai biaya 1000 rupiah. Saya waktu itu bersama 4 anak, membeli 2 tiket dewasa dan 3 tiket anak-anak. Total yang dikeluarkan hanya 10.000 rupiah. Sangat terjangkau ya, lebih hemat daripada dengan taksi online. Anak-anak pun senang sekali naik “tayo” hehe karena bus nya berwarna biru.

Mendampingi 4 anak usia 10, 8, 5 dan 2.5 tahun memang tidak mudah dan butuh waspada. Karenanya sayang sekali kami tidak sempat mengabadikan perjalanan kami naik bus ini lewat foto, karena harus waspada mendampingi anak-anak baik menunggu di halte, naik ke bus. Duduk selama di bus, turun hingga berjalan dari halte menuju perpustakaan.

Ruang Lantai 1, Ruang khusus anak-anak


Tujuan pertama di perpustakaan adalah lantai 1 di pojokan. Ini adalah area bermain khusus anak-anak. Ruangannya cukup besar, terbagi menjadi 2, arena bermain dan area komputer.

Di area bermain, selain terhampar karpet tebal, ada AC juga sehingga tidur-tiduran di sini pun nyaman,hehe. Di sisi-sisi dinding ada berbagai rak mainan, beberapa buku dan rumah-rumahan kecil untuk anak-anak bermain. Di sini saja, anak- anak bisa menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencoba memainkan alat-alat bermain di sana bergiliran. Para orangtua bisa duduk duduk santai sambil mengawasi.

Pada area computer, masih terdapat karpet dan AC, hanya saja yang terdapat di tiap sisi ruangan adalah seperangkat meja kursi serta sebuah PC. Di dalamnya ada program games edukatif yang bisa diakses anak-anak untuk bermain. Untuk ini orangtua harus mengawasi ya, jangan sampai anak-anak terlalu lama menggunakannya. Akan lebih baik jika mereka mengeksplorasi bagian lain dari perpustakaan ini.

Yang menarik lagi di lantai ini adalah adanya jadwal kursus gratis yang diadakan perpustakaan tiap pekannya. Ada les menari, bahasa inggris dan lain-lain.
ruang bermain lantai 1
ruang komputer


Lantai 2 buku-buku umum


Naik ke lantai 2, kita akan menemukan ruangan besar dengan rak buku di mana-mana. Ada bagian meja kursi yang didisain seperti taman untuk area baca. Namun buku-buku di lantai ini ke kategri untuk umum, bukan anak-anak.

Dulu ketika masih mahasiswa, saya pun beberapa kali mengunjungi lantai ini untuk mencari literatur tugas akhir.

Karena bukan ummi yang mau baca-baca kali ini, jadi kami tidak berlama-lama di sini,sekedar berkeliling saja. Anak-anak mencari buku yang sesuai kategori mereka.

Lantai 3 buku anak-anak dan remaja


Naik ke lantai 3 kita akan menemukan ruangan penuh dengan buku lagi. Kali ini dibagi menjadi 2, bagian buku anak dan remaja. Senangnya, akhirnya mereka menemukan buku-buku yang sesuai kategori mereka.

Di ruangan khusus anak ini terdapat sofa yang sangat besar dan nyaman untuk anak-anak duduk berlama-lama membaca buku. Anak-anak pun terlihat antusias memilih buku-buku yang hendak mereka baca dan duduk di sofa lalu membacanya.

Seru sekali memang, anak-anak hampir saja tidak mau pulang.
ruang baca lantai 3

Istirahat, sholat dan makan

Karena sudah masuk waktu dzuhur, kami pun turun mencari musholla. Meski kelihatan kurang terawat, namun musholla di sini cukup luas. Letaknya berada di samping gedung. Kita bisa mengaksesnya lewat belakang arah jalan menuju kantin. Oya, karena kami tidak tahu ada kantin, jadi kami membawa bekal secukupnya untuk kudapan mengganjal perut. Karena sudah berencana sama anak-anak untuk makan di luar sepulang dari perpustakaan, di dekat halte bus.

Tapi bagi teman-teman yang tidak ingin repot membawa bekal, maka kantin ini sangat solutif, menunya cukup lengkap, dari kudapan hingga makan besar.
kantin dan mushola

Meminjam Buku di Perpustakaan


Salah satu pengalaman baru lagi untuk anak-anak adalah membuat kartu perpustakaan untuk bisa meminjam buku perpustakaan.

Pembuatannya cukup mudah dan cepat, juga gratis. Pertama, kami mengisi formulir pengajuan menjadi anggota perpustakaan. Kemudian sambil petugas menyiapkan kartunya, kami diminta untu berfoto untuk gambar di kartu. Tidak lama kartu selesai dicetak.

Kali ini yang membuat kartu saya dan mba Hani si sulung. Setelah itu, kami bisa meminjam buku perpustakaan. Untuk 1 kartu bisa meminjam hingga 2 buah buku.

Pengalaman Seru dan Menyenangkan


Melalukan perjalanan bersama anak- anak, dengan jumlah yang tidak sedikit dan dengan jarak yang tidak dekat apalagi menggunakan kendaraan umum memang cukup menantang, namun sungguh meninggalkan kesan.

Pengalaman sebelumnya kami juga pernah camping di hutan pinus di Baon, Nglimut. Kawan kami juga kemah keluarga di hutan pinus pula, di puthuk panggang welut.

Kerempongan-kerempongan seperti ini, insyaAllah akan meninggalkan kesan tersendiri bagi sang anak,ia akan menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan.

Pandemi membuat aktifitas terbatas, anak-anak masih teringat betul pengalaman ke perpustakaan saat itu hingga kini, dan selalu menagih untuk kembali ke sana, hehe. Alhamdulillah, masih ada fasilitas gratis yang bisa diakses keluarga dalam rangka berekreasi yang sifatnya edukatif.

Sampai jumpa di perjalanan kami selanjutnya, insyaAllah.







Related Posts

12 komentar

  1. wah, pengalaman yang seru bgt ini ya. mulai dari naik transportasinya sampai anak berkenalan dan eksplor perpustkaan. ide bagus mb, kapan-kapan ngajak anak ke perpustakaan juga, ah!

    BalasHapus
  2. ditunggu pengalaman berikutnya mbak. senang ya bisa berkunjung keperpus bareng anak. aku malah belum kesampian yng dari dulu niat ke perpus.

    BalasHapus
  3. Mbaak myaa.. main ke perpus jurus ninjaku kalo lagi bosen di rumah..wkwk
    Alhamdulilah perpus deket rumah.hanya 5 menit naik motor...
    Pasti tambah setu kalau naik transportasi umum kayak mb mya..
    Perpus daerah sekarang udah bagus2 ya mbakk..seneng..

    BalasHapus
  4. Aku belum sempat ngajak anak ke perpustakaan daerah atau kota nih.. Ingin deh rasanya mampir kesana sambil ngenalin ke anak juga tentang perpustakaan :D

    BalasHapus
  5. bener banget mba mya, meski rempong tpi akan menjadi memori indah buat anak-anak kita kelak ya...jadi sblum berangkat jangan dipikir rempongnya krna akan capek dluan nantinya

    BalasHapus
  6. Masya Allah, ini akan jadi memori putra putrinya kelak Mom, takjub saya dari kecil sudah dibiasakan ke perpustakaan, wah asyik sekali itu :D
    Ternyata perpustakaannya juga bisa digunakan oleh anak-anak usia belia ya Mom, sampai-sampai ada kursus segala, :D pasti ramai sekali ya mom lokasi perpustakaannya karena mengasyikan tempatnya :D

    BalasHapus
  7. Setuju banget dengan kegiatan semacam ini. Bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap buku dan literasi

    BalasHapus
  8. Bisa jadi pengalaman berharga nih kalau berkunjung ke perpustakaan bareng anak-anak. Nanti saat dewasa mereka akan ingat lho. Aku aja masih inget kapan pertama kali ke toko buku. Makanya suka kalau ke toko buku sampai sekarang. Inget nostalgia zaman dulu itu hehe.

    BalasHapus
  9. masya allah jadi mupeng pengen ke prpeutakaan juga.... wah baru tahu ada transsemarang ya. aku tahunya trans jogja atau trans jakarta dududud aku kudet amat yak,, wah itu refrerensi yang asyik bisa kemah dengan keluarga ,
    perpustakaan maupun alam jadi media edukasi buat anak2

    BalasHapus
  10. aku suka ke perpus, tapi udah lama banget engga ke sana apalagi punya anak dalam pikiran cuma ah ga mungkin ngajakin mereka ke perpus, eh ternyata ada juga ya tempat khusus buat anak di perpus
    coba di malang ada bus kya gitu juga pasti anak-anakku suka hahaha

    BalasHapus
  11. Sebelum pandemi pingin bgt ajak anak2 ke perpus. Apalagi si kakak yg selalu excited saat dibawa ke gramed wkwk. Tp kepentok pandemi, perpus tutup dan skg blom coba ke sana lagi.

    Semoga masa2 ini jd kenangan indah anak2 ya mba sampai besae aamiin :')

    BalasHapus

Posting Komentar