blog mya wuryandari

Putus Efek Domino Masalah Kusta ; Kita Bisa Berperan

6 komentar

putus efek domino kusta

Sehat Negriku, Tumbuh Indonesiaku

Assalamu’alaykum pembelajar.

Tidak terasa tahun ini akan segera berakhir. Semoga banyak yang bisa kita syukuri atas apa apa yang terjadi tahun ini dan terus berprasangka baik akan banyak hal yang akan bisa kita syukuri pula di tahun selanjutnya.

Bulan November ini ternyata ada hari yang disematkan sebagai Hari Kesehatan Nasional ya, tepatnya di tanggal 12 November. Untuk tema Hari Kesehatan Nasional 2021 ini adalah “Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”.

Mengambil peran di Hari Kesehatan Nasional ini, NLR Indonesia bekerjasama dengan KBR mengadakan talkshow di Ruang Publik KBR dengan tema “Bahu Membahu Untuk Indonesia Sehat dan Bebas Kusta”.

Ummi mya dapat informasi tentang talkshow ini dari komunitas 1Minggu1Cerita, awalnya sekedar ingin tahu saja, karena memang saya pribadi belum banyak tahu tentang kusta apalagi ikut berperan dalam menuntaskan salah satu penyakit yang bisa mengakibatkan disabilitas ini. Ternyata, bahkan keikutsertaan kita dalam talkshow ini bisa menjadi sedikit dari banyak peran yang bisa kita ambil dalam bahu membahu menyehatkan Indonesia.

Seperti saran yang disampaikan oleh dr. Febriana Sugianto dalam talkshow tersebut,

Hendaknya kita semua bisa saling bersinergi, membantu bekerjasama dalam melakukan semua program dalam yang terkait kusta,jika memang belum dalam porsinya, paling tidak ikut berpartisipasi dalam memberi informasi tentang apa itu kusta.

Oleh karena itu,saya pun juga ingin berpartisipasi dalam menyampaikan informasi tentang edukasi mengenai kusta ini, semoga apa yang saya sampaikan lewat tulisan ini, bisa sedikit berperan dalam membantu menangani kusta di negeri ini, agar terwujud bangsa yang sehat, negeri yang kuat.

Apa Itu Kusta

Kusta atau nama lainnya lepra, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium leprae yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, saraf, alat gerak dan mata.

Meski tergolong penyakit menular, sebenarnya kusta juga tidak sangat mudah menular. Kusta tidak dapat menular jika seseorang hanya bersentuhan satu atau 2 kali dengan pasien kusta. Rasio penularannya adalah 2: 100 sehingga kusta bukan termasuk penyakit yang penularannya mudah. Orang sehat hanya akan beresiko terkena kusta jika tingkat kekebalan tubuh dan gizi menurun.

Sayangnya, Indonesia masuk ke dalam 3 besar Negara yang banyak angka penderita kusta, bersama India dan Brazil. Tentu saja ini bukanlah prestasi yang dapat dibanggakan.
gejala kusta

Indonesia sendiri tengah melakukan pengembangan untuk pendekatan baru yang dapat mengurangi risiko tertular kusta. Vaksin kusta baru dicobakan di India.

Pengobatan kusta dengan MDT (multi-drug-therapy) disediakan pemerintah secara gratis,tersedia di puskesmas terdekat. Lama pengobatan antara 6-12 bulan. Pasien kusta yang telah meminum dosis pertama MDT sudah tidak memiliki daya tular kusta.

Efek Domino Masalah Kusta di Indonesia

Dalam talkshow dokter Febriana menjelaskan, selama pandemi, ada penurunan jumlah temuan kasus kusta di Indonesia. Ambil contoh dia area responsibility yang menjadi bagian dari tugas dokter Febriana, sebelumnya tercatat ada 457 temuan kasus kusta yang kemudian turun menjadi 116 saja.

Hal ini bisa menjadi good news ataupun bad news. Kabar baiknya, mungkin saja intervensi yang sudah dilakukan selama ini membuahkan hasil. Namun bisa juga itu hanya jumlah manipulatif akibat pandemi yang membuat orang-orang membatasi segala aktifitasnya sehingga data real penderita kusta tidak didapat dengan benar.
Kusta tidak akan tuntas jika masih banyak stigma, stigma juga tuntas kalo masih ada orang tidak tahu apa itu kusta, jadi ini seperti chain reaction dan efek domino.
Begitulah, meski kusta sudah ada sejak dahulu kala, bahkan sejak jaman Nabi Ayub. Namun hal itu tidak kemudian mmbuat kusta mudah dipahami sebagai penyakit yang dapat disembuhkan dan bukan merupakan kutukan/hukuman Tuhan sehingga merupakan aib dan harus dijauhi sedemikian rupa.

Kita bisa belajar dari Nabi Ayub, di mana sakit kulit yang dideritanya (terlepas itu kusta atau bukan). Nabi Ayub adalah hamba Allah yang sholeh dan penyabar, penyakit tersebut adalah bagian dari ujian keimanan Nabi Ayub karena Allah mencintainya, bukan kutukan atau hukuman. Dengan kesabaran dan prasangka baik kepada Tuhannya, akhirnya Nabi Ayub bisa sehat kembali seperti semula.

Karenanya, efek domino ini harus kita putus. Hentikan stigma negatif terhadap kusta, agar tracing penyakit ini menjadi mudah. Tracing yang memudahkan akan mmbuat penanganan kusta menjadi bisa dilakukan lebih dini dan menghindari disabilitas atau disabilitas yang lebih komplek. Pengobatan pun akan mencegah penderita menularkan kembali kusta kepada orang di sekitarnya.

Bahu Membahu LSM dan Pmerintah dalam memperjuangkan Indonesia bebas kusta

talkshow kusta

Peran NLR Indonesia

Sebagai upaya bahu membahu menangani kusta di negeri ini, NLR Indonesia tentu saja menjadi salah satu lembaga yang berada di garda terdepan. Melalui momen hari kesehatan nasional yang jatuh di bulan ini, NLR Indonesia tentunya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dengan berbagai program yang diselenggarakan, NLR Indonesia berharap, aka nada lebih banyak partisipasi dari masyarakat dalam menangani kusta ini.

Beberapa program NLR Indonesia antara lain:

1. Lomba suara Indonesia bebas kusta

Lomba ini diperuntukkan untuk para penderita ataupun penyintas kusta baik yang mengalami disabilitas ataupun tidak, untuk mengirimkan karya mereka berupa artikel, foto atau video pendek.

Program ini bertujuan meningkatkan partisipasi dan awareness masyarakat, agar semakin banyak orang yang mengerti dan mengetahui penemuan kasus kusta secara aktif oleh masyarakat.

Salut ya, dengan program ini pun, membuka harapan para penderita serta penyintas kusta untuk bisa berkarya dan mendapat apresiasi atas karyanya. Bravo NLR.

2. Virtual run untuk awareness terhadap down syndrome

Agenda ini mengkampanyekan kesehatan dan kesadaran terhadap down syndrom. Terutama untuk penanganan yang lebih efektif jika ditemukan pasien kasus kusta yang juga down syndrom.

3. Workshop rutin mingguan untuk orangtua dengan anak kusta

Workshop rutin mingguan selama bulan November untuk orang tua dan anak dengan kusta atau disabilitas tentang bagaimana pengasuhan dan perawatan anak sehingga kesehatan dan kebutuhan anak terjamin.

4. Mendukung pemerintah mencegah pnyebaran covid 19

NLR ikut menyediakan dan mendistribusikan berbagai media edukasi yang menyasar anak dan tenaga kesehatan serta masyarakat umumnya beberapa di kota dan kabupaten yang di support oleh NLR.

5. Membangun awareness tentang kusta untuk tenaga kesehatan dan masyarakat umum

Salah satu caranya adalah program BCC, yakni kemampuan komunikasi dimana kita bisa memotivasi petugas kesehatan di bidang kesehatan lain misal kesehatan jiwa, umum, dan lainnya untuk bisa mengerti lebih jauh tentang kusta. Dengan ini, diharapkan akan meningkatkan partisipasi semua pihak agar bisa lebih aware terhadap gejala orang yang terindikasi kusta.

Peran Pemerintah dan BUMN

Penanganan kusta memang membutuhkan banyak peran serta dari berbagai elemen. PT Dahana Persero, salah satu perusahaan BUMN ini pun juga tidak mau ketinggalan mengambil peran.

Disampaikan dalam talkshow ini, oleh Bapak Eman Suherman, yang merupakan kepala TJSL PT. Dahana. Bapak Eman mengatakan, pihaknya memang tidak bisa langsung terjun mendekati penderita kusta di lingkungan masyarakat sekitar perusahaan, karena stigma yang amat lekat di masyarakat bahwa kusta adalah penyakit kutukan.

PT Dahana mengambil langkah untuk bekerjasama dengan puskesmas setempat serta tenaga kesehatan di level desa. Kemudian dilakukan pengobatan gratis agar masyarakat mau menangani penyakitnya dengan benar.

Acara pengobatan gratis ini tidak langsung menyasar para penderita kusta, agar stigma masyarakat yang sudah terlanjur melekat tidak menghambat proses penyembuhan. Pengobatan gratis dilakukan sebagai upaya tracing dengan pihak puskesmas.

Selain itu, PT Dahana juga memiliki program bantuan alat pelindung diri dan alat kebersihan. Selanjutnya, PT Dahana juga akan menyelenggarakan agenda pemberdayaan masyarakat untuk kusta maupun disabilitas agar bisa hidup dari sisi ekonominya. Ada pemberian dana bergulir serta fasilitas usaha agar penyintas kusta lebih mandiri secara ekonomi.

Peran Kita Sebagai Masyarakat dalam Memperjuangkan Indonesia Sehat Bebas Kusta

Kusta tidak akan beres-beres jika tidak ada partisipasi daru semua pihak. Kita semua memainkan peran untuk mencegah penularan kusta, mencegah disabilitas atau mencegah progresifitas dari disabilitas yang disebabkan kusta tersebut, dan menghentikan stigma dan diskriminasi serta excuse yang timbul yang disebabkan kusta dan disabilitas. -Dokter Febriana-

Stigma tentang kusta memang menjadi kendala tersendiri dalam penanganan kusta ini. Partisipasi srta awareness tentang apa itu kusta akan sangat berarti dan mampu menurunkan stigma. Stigma rendah akan meningkatkan deteksi, smakin cepat dideteksi bisa menurukan disabilitas yang terjadi.

Saya terhenyak. Benar-benar butuh langkah sekecil apapun untuk pnanganan kusta ini. Tidak akan selesai jika yang berusaha hanya sebagian masyarakat saja. Dokter berpesan, agar kita semua bisa saling membantu bekerjasama dalam melakukan semua program dalam yang terkait kusta, jika memang belum dalam porsinya, paling tidak ikut berpartisipasi dalam memberi informasi tentang apa itu kusta.

Maka di sinilah peran tulisan ini, semoga membuka wawasan kita tentang kusta dan memberikan informasi yang benar tentang kusta, sekecil apapun itu, mari berperan.

Salam, ummi mya.

Related Posts

6 komentar

  1. Program2nya kece ya. Sinergi antara LSM, perusahaan dan pemerintah ini juga penting bgt demi Indonesia sehat dan bebas kusta. Semoga stigma negatif juga bisa terhapus agar orang2 penyandang bisa berobat dan sembuh

    BalasHapus
  2. bener banget, kusta tak akan musnah jika masih ada stigma dimasyarakat. semoga semakin banyak lagi yang aware masalah kusta, merangkul mereka dan kita2 yang sehat lebih lebih menghargadi diri untuk menjaga kebersihan terutama.

    BalasHapus
  3. Di sinilah peran kita semua, agar bisa saling membantu bekerjasama dalam melakukan semua program dalam yang terkait kusta. Setidaknya ikut berpartisipasi dalam memberi informasi tentang apa itu kusta dan bagaimana cara menghapus stigma negatif di masyarakat.

    BalasHapus
  4. Peran para bloger dalam menguasi masyarakat sangat besar... Yuk semangat untuk kita semua

    BalasHapus
  5. Setuju banget dengan kalimat terakhirnya mba..
    Walaupun sedikit, berperan lah dalam hal yg kita kuasai..
    Seperti tulisan di blog, poster, desain grafis, video, dsb untuk menggaungkan tentang kusta ini :)

    BalasHapus
  6. Selalu salu sama perusahan yang punya program CSR yanh kece macam PT DAHANA ini.

    Sejauh ini baru ini aku tahu ada prorgam ygg concern di penanganan kusta. Meski terbilang baru tapi langka tepat. Dan cricle yg disasar ring 1 di dekat area perusahannya

    Dan lagi, atas stigma masyarkat ini penting edukasi semcam ini jadi orang2 bisa naca dan lebih aware

    BalasHapus

Posting Komentar