Assalamu'alaykum. Halo Pembelajar.
Banteng di Alas Purwo (Foto : ANTARA FOTOBUDI CANDRA SETYA) |
Beberapa waktu lalu Ummi Mya menemani anak-anak ke masjid dekat rumah dan membaca buku-buku hibah di sana. salah satunya ada majalah seri National Geographic. nah diantara yang dibuka anak-anak ada liputan tentang Taman Nasional Baluran, yang maasyaAllah penampakannya seperti di Afrika. Maka jadi penasaran kan, di mana sebenarnya letak Taman Nasional Baluran ini.
Sebenarnya, Taman Nasional Baluran ini masuk ke dalam wilayah Situbondo, Jawa Timur. Hanya saja, ia terletak di wilayah perbatasan Situbondo dengan Banyuwangi. Sehingga ketika berselancar informasi mengenai Taman Nasional Baluran ini, juga disajikan banyak panorama keindahan alam Banyuwangi yang menarik untuk dikunjungi. Apa saja, yuk kita kenalan dengan wilayah paling timur di pulau Jawa ini.
Berkenalan dengan Banyuwangi
Banyuwangi adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota dari kabupaten ini ini berada di Kecamatan Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di kawasan Tapal Kuda, yang berbatasan dengan Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso di sebelah utara, Selat Bali dan Provinsi Bali di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di sebelah barat. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur dan juga kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa.Di pesisir Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan penghubung utama antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali, destinasi wisata yang tenar di Indonesia, baik bagi para turis domestik maupun mancanegara. Karenanya, belakangan, keindahan alam tempat-tempat wisata di Banyuwangi pun terangkat juga, membuat daerah ini mulai dilirik sebagai salah satu destinasi wisata ideal untuk liburan. Pas banget ni ya, berhubung sebentar lagi masa liburan sekolah akan tiba.
Banyuwangi menyandang beberapa julukan, di antaranya:
1. The Sunrise of Java
Julukan The Sunrise of Java disandang Kabupaten Banyuwangi tidak lain karena daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di Pulau Jawa.
2. Bumi Blambangan
Sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan yang semasa dengan kerajaan Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blambangan adalah kerajaan yang paling gigih bertahan terhadap serangan VOC serta Blambanganlah kerajaan yang paling akhir ditaklukkan penjajah Belanda di Pulau Jawa.
3. Osing
Salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur, dibentuk oleh 3 elemen masyarakat yaitu Jawa Mataraman, Madura, dan Banyuwangen (kini lebih dikenal dengan Osing).
Suku Osing adalah penduduk asli Kabupaten Banyuwangi. Mereka mempunyai adat-istiadat, budaya maupun bahasa yang sedikit berbeda dari masyarakat Jawa umumnya.
4. Santet
Julukan Banyuwangi bumi santet terkenal sejak peristiwa memilukan ketika 100 orang lebih dibunuh secara misterius karena dituduh memiliki ilmu santet. Peristiwa ini dikenal luas oleh masyarakat sebagai “Tragedi Santet” Tahun 1998.
5. Gandrung
Banyuwangi terkenal dengan Tari Gandrung yang menjadi maskot kabupaten ini.
6. Banteng
Banyuwangi dijuluki bumi banteng dikarenakan di Banyuwangi tepatnya di Taman Nasional Alas Purwo terdapat banyak banteng jawa.
7. Pisang
Sejak dahulu Banyuwangi sangat dikenal sebagai penghasil pisang terbesar, bahkan tiap dipekarangan rumah warga selalu terdapat pohon pisang.
8. Festival
Berawal dari sukses penyelenggaraan kegiatan budaya Banyuwangi Ethno Carnival pertama pada tahun 2011 lalu, maka pada tahun-tahun berikutnya seakan tak terbendung lagi semangat dan kegairahan masyarakat Banyuwangi untuk mengangkat potensi dan budaya daerah melalui rangkaian kegiatan yang dikemas dalam tajuk Banyuwangi Festival.
Keindahan Alam Banyuwangi
Seperti yang telah disebutkan, bahwa di Banyuwangi terdapat pelabuhan Ketapang yang menjadi penghubung Kabupaten ini dengan Pulau Bali sebagai destinasi wisata yang sangat populer. Maka pesona alam Banyuwangi pun ikut terkuak. Apa saja pesona alam Banyuwangi ini, yuk kita intip sebagiannya, barangkali bisa menjadi alternatif tujuan liburan yang sebentar lagi tiba ini.
1. Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran adalah tempat konservasi flora fauna yang memiliki daya tarik wisata mengagumkan. Alamnya begitu mempesona hingga disebut-sebut sebagai Africa Van Java. Letaknya berada di Kabupaten Situbondo yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi. Meskipun letak nya masuk wilayah Situbondo, namun Taman ini selal menjadi rujukan destinasi wisata jika kita ke Banyuwangi, karena sudah dekat, sayang untuk dilewatkan.Buat pecinta diving atau snorkeling, Pantai Bama memiliki pemandangan bawah laut yang menawan. Selain itu, kita juga bisa memancing atau sekadar bersantai sambil menikmati makanan di warung.
Savana Bekol merupakan kawasan padang rumput yang ada di Taman Nasional Baluran. Dan ternyata, savana atau sabana di Taman Nasional Baluran adalah yang terluas di Pulau Jawa. Pantas ya ini adalah destinasi yang sayang untuk dilewatkan.
Savana Bekol sendiri memiliki luas sekitar 300 hektare. sedang total luas Taman Nasional Baluran 25.000 hektare yang terdiri dari lautan, pegunungan, hutan dan padang rumput.
Padang rumput inilah yang disebut-sebut sebagai Africa Van Java. Untuk bisa menikmati sabana secara keseluruhan, kita bisa naik ke menara pandang untuk menyaksikan keindahan Taman Nasional Baluran.
2. Taman Nasional Alas Purwo
Jika Taman Nasional Baluran letak nya masuk wilayah Situbondo, maka Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan yang terdapat di wilayah Banyuwangi.Disamping kaya akan jenis-jenis flora, Taman Nasional Alas Purwo juga kaya akan jenis-jenis fauna daratan, baik kelas mamalia, aves dan herpetofauna (reptil dan amfibi). Sampai saat ini teridentifikasi 45 jenis mamalia di Taman Nasional Alas Purwo. Beberapa jenis mamalia yang sering dijumpai di kawasan TN Alas Purwo diantaranya Banteng (Bos javanicus), Rusa Timor (Rusa timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Lutung Budeng (Tracypithecus auratus) dan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis). Untuk aves teridentifikasi lebih dari 250 jenis burung. Beberapa jenis burung yang sering dijumpai diantaranya Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Ayam Hutan Hijau (Galus varius), Ayam Hutan Merah (Gallus gallus), Kuntul Kecil (Egreta garzeta), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus), Dara Laut Jambul (Sterna bergii) dan Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris). Herpetofauna terdiri dari kelas amfibi dan reptil. Sampai saat ini telah teridentifikasi 70 jenis herpetofauna yang terdiri 17 jenis amfibi dan 53 jenis reptil. Diantara jenis yang ditemukan terdapat 7 jenis reptil yang dilindungi yaitu Penyu Lekang/ Abu-Abu (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Biawak Abu-Abu (Varanus nebulosus), Ular Sanca Bodo (Python bivittatus) dan Buaya Muara (Crocodylus porosus).
Terdapat banyak lokasi obyek dan daya tarik wisata di dalam taman nasional, diantaranya beberapa pantai yang unik dan potensial seperti ombak yang cocok untuk olah raga surfing, pantai tempat peneluran penyu, pantai yang berpasir putih, terumbu karang serta laguna yang dipenuhi burung migran pada musim-musim tertentu.
Selain 2 Taman Nasional tadi, di Banyuwangi kita juga bisa mengunjungi wista alam hutan De Djawatan, Pantai Pulau Merah, Pantai Plekung yang terkenal dengan ombaknya, Teluk Hijau, Pantai Sukamade dan juga Pulau Tabuhan.
Kebudayaan dan Masyarakat Banyuwangi
Kecamatan Banyuwangi dihuni oleh berbagai suku bangsa. Penduduk mayoritas Kecamatan Banyuwangi adalah Suku Osing yang banyak tinggal di Kelurahan Pakis dan Kelurahan Sumber Rejo. Di kelurahan-kelurahan lain juga terdapat warga Suku Osing namun jumlahnya tidak terlalu dominan dan telah berbaur dengan para pendatang dari luar Banyuwangi.Selain Suku Osing ada juga komunitas kecil Suku Madura yang tinggal di sekitar Kelurahan Kepatihan (terutama di dekat Pasar Banyuwangi). Mereka menggabungkan diri dalam paguyuban yang bernama Paguyuban Jokotole Banyuwangi. Selain itu beberapa keluarga Suku Bali tinggal di Lingkungan Kampung Bali, Kelurahan Penganjuran. Suku Arab tinggal di Lingkungan Kampung Arab, Kelurahan Lateng, Keturunan Palembang di Jalan Riau, Kelurahan Lateng, Keturunan Mandar dan Bugis tinggal di Kelurahan Kampung Mandar dan keturunan dari orang Melayu yang dipercaya membangun Kampung Melayu.
Penduduk Kecamatan Banyuwangi juga memiliki beragam profesi. Karena posisinya sebagai ibu kota kabupaten, maka banyak penduduk yang bekerja sebagai pegawai pemerintahan, pedagang, pengusaha, dan sebagainya. Penduduk yang berprofesi sebagai nelayan umumnya tinggal di kelurahan-kelurahan yang berbatasan langsung dengan laut seperti Pakis, Sobo, Kertosari, Karangrejo, Kepatihan, Kampung Mandar dan Lateng. Beberapa profesi yang memiliki jaringan nasional juga hadir di Banyuwangi, sala satunya adalah pafi kabupaten banyuwangi.
Posting Komentar
Posting Komentar