blog mya wuryandari

Memaknai Kehidupan Melalui Nasehat Dokter Kim

2 komentar

 


dokter kim

Siapa Dokter Kim

Dokter Kim adalah tokoh fiksioner dalam sebuah drama korea yang berjudul “dr. Romantic”. Dari judulnya, kita mungkin akan membayangkan romatisme kehidupan para dokter, namun ternyata bukan. Dokter romantic itu sebutan dokter Kim sendiri tentang dokter yang melakukan apa yang seharusnya dilakukan seorang dokter, itu lah yang dimaknai sebagai dokter romantis.

Pertama kali liat drama ini sebenernya nggak sengaja di tv, waktu itu masih season pertama , karena lebih banyak menghadirkan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi Rumah sakit, jadi tertarik juga liatnya. Dengan kebijaksanaan dan keahlian yang mumpuni sebagai dokter, menjadikan menarik bagaimana Dokter Kim mengatasi masalah-masalah yang muncul.

Kali ini ummi ingin berbagi tentang nasehat dokter Kim yang dimuat dalam drama tersebut, lebih tepatnya dalam episode terakhir di season ke 2. Karena merasa berkesan banget dama nasehatnya, hehehe jadi siapa tau juga menginspirasi teman-teman ya.

Nasehat Dokter Kim

Sebenarnya, nasehat ini adalah rangkuman dari isi kisah-kisah di drama nya. Bahwa dari senua hal yang terjadi, manusia bisa memilih untuk menjadi pribadi yang seperti apa, yang mengikuti hati nurani atau mengabaikannya. Yang ingin benar-benar melaksanakan tugasnya atau  yang sekedar menggugurkan kewajiban.

Nasehatnya ini disampaikan untuk si Eun Jae, seorang  ahli cardioplasty aka bedah jantung yang suka mual kalo operasi yang membuatnya dikeluarkan dari RS pusat di ibukota ke RS di pedesaan. Padahal prestasi dirinya secara akademik mumpuni.

Nah selama di RS desa dia ketemu guru Kim ini. Si dokter bijak. Diterapi lah itu mualnya sampe dia ga mual lagi dan jago banget kalo nangani operasi. Setelah tau RS pusat mangggil dia lagi,  Dia nya nggak mau.  Tapi guru Kim gamau menghalanginya untuk sukses.

Kemudian Dokter Kim menyampaikan;

Jika tetap di Doldam (RS desa)

Kamu akan berada dalam kesulitan,  dan mungkin terpaksa mengorbankan impianmu.  Banyaknya pasien akan membuatmu terus berlari ke ruang operasi.  Arus pasien yang terus berdatangan akan membunuhmu perlahan,  namun itu adalah pekerjaan yang harus dilakukan.  Beban  tanggungjawab bisa menghancurkanmu,  tapi pasien yang engkau selamatkan tiap harinya bisa menjaga harga dirimu sebagai dokter

jika ke Geodae (RS pusat)

Di sana ada kesempatan membangun karir, dengan fasilitas yang jauh lebih baik,  dana riset yang melimpah,  koneksi yang lebih berarti yang dapat memberikan banyak kesempatan di ujung sana,  pengalaman dan bakat yang kamu tunjukkan akan diberi kompensasi.

Jalan mana yang akan menjadikanmu seorang yang lebih baik,  mana yang lebih menguntungkan bagi hidupmu, mana yang membuat hidup kita berasa lebih berarti,  tidak bisa orang lain yang memilihkannya..kita sendiri yang menentukan.

Hidup seseorang, bukan soal membandingkan hidupmu dengan oranglain. Ini tentang pilihan yang kamu buat, kamu akan berkembang di manapun kamu berada. Jalan manapun yang kamu ambil.. jangan meragukan dirimu lagi.

Lalu ujungnya si Eun Jae ini ke Geodae buat bantu operasi profesornya.. karena menghargai panggilan Profesor yang juga salah saytu gurunya. Tapi hanya beberapa hari  aja.  Setelah itu dia kembali dan memutuskan untuk tetap di Doldam.

Dia pun bilang, 

Master Kim selalu berkata,

Orang melakukan sebaik apa yang mereka yakini,  mereka menjadi sekuat yang mereka inginkan... Dan tumbuh sebesar yang diakui...

koi's law

Namanya Koi's Law aka hukum Koi... Ikan koi akan tumbuh sesuai tempat tinggalnya..

Dia bilang meski Geodae RS besar tapi serasa akuarium.. Sedang Doldam RS kecil tapi seperti kolam yang luas.

Lingkungan sekitar dan pola pikir yang kita pilih menghasilkan perbedaan besar.

Hidup berarti mengambil jalan baru setiap hari,  entah mau atau tidak kalian menghadapi kenyataan yang menghampiri setiap hari,  kita tidak bisa selalu benar, tapi jangan menyerah untuk bertanya alasan kita hidup dan untuk apa kita hidup..

Kontemplasi

Sebagai ibu ibu, ketika mendengar nasehat demikian, langsung teringat dunk sama daily life ala emak-emak. Apalagi yang berstatus Ibu Rumah Tangga seperti saya. Kalau ibu-ibu yang bekerja di luar kadang ingin resign agar bisa membersamai keluarga, jangan dikira Ibu Rumah Tangga tidak mendapat godaan sebaliknya, hehehe.

Ketika melihat teman sejawat sukses meniti karir mereka, kita merasa seketika menjadi katak dalam tempurung. Jika yang lain sedang sibuk menyiapkan perjalanan bisnis mereka, kita sibuk dengan peralatan dapur serta popok bayi.

Dalam peribahasa jawa disebutnya sawang sinawang, apa yang dilihat di orang lain berasa lebih enak, lebih mudah, lebih menyenangkan. Bahkan yang sesama ibu rumah tangga pun kadang dibandingkan. Ibu rumah tangga yang menggunakan jasa ART dan yang tidak, dengan berbagai alasan.

Menemukan banyak pilihan hidup entah karena memang memilih atau terpaksa, mestinya kita bisa bersikap supportif selama itu sebuah kebaikan.

Pernah ada seorang ibu merasa kecil hati, karena ada yang menyampaikan padanya, gunakanlah jasa ART agar ibu lebih leluasa, bisa lebih fokus urus anak-anak, suami, badannya tidak habis hanya karena melakukan semuanya sendiri. Bisa juga memiliki waktu untuk mengembangkan diri. Memang baik nasihatnya, namun ketika yang mendengar itu tidak bisa menggunakan jasa ART karena belum bisa membayarnya, maka saran tersebut justru menyempitkan dada.

Padahal, kelapangan dada adalah hal mutlak yang harus dimiliki seorang Ibu agar tetap waras dalam menjalani perannya.

Jika mengingat nasehat dokter Kim tadi, maka

Alasan hidup seorang muslim adalah untuk beribadah kepada Allah, dan ibadah itu Allah tidak menyempitkannya.

Selama yang kita lakukan adalah dalam rangka beribadah kepadaNya, maka apapun pilihannya maka insyaAllah kita tidak akan merugi.. Akan tetap ada balasannya dari Allah

So mau kita kerjakan sendiri semua tugas kerumahtanggaan dengan risiko seperti dokter yang tetap di doldam, atau mendelegasikannya sehingga kita bisa melakukan tugas lain dan mendapat kompensasi seperti gambaran dokter di geodae, semuanya adalah pilihan yang harus kita ambil salah satunya, dan semuanya bisa tetap mendatangkan ridho Allah jika kita tetap lillaah.

nasehat dokter kim

Sekali lagi. Jalan mana yang akan menjadikan kita lebih baik,  mana yang lebih menguntungkan dan mana yang membuat hidup kita berasa berarti.. Kita sendiri yang menentukan..

Karna hidup bukan soal membandingkan hidup kita dengan orang lain (apalagi di Islam kita belajar bahwa tiap orang memiliki takdirnya masing masing). Jalan manapun yang kita tempuh.. Yakinlah bahwa Allah selalu bersama kita, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan tiap upaya kita.  Kita bisa tetap bernilai di mata Allah dengan meluruskan niat.. Jadi di manapun kolam yang kita pilih.. Jangan ragu bahwa kita tetap bisa berarti.

Jadi alih-alih kita merasa kecil dan kita benar-benar menjadi kecil seperti koi yang cuma di akuarium,  kita perlu lebih belajar melakukan segalanya dengan keikhlasan yang lebih baik lagi.. Dengan kualitas ibadah yang lebih baik pula. Semoga dengan begitu,  Allah siapkan kita kolam yang luas sehingga bisa berkembang dengan lebih baik.  Semangat maaaakkssss. Untuk semua Ibu yang berjuang menjalani perannya dengan baik, just never underestimate yourself, moms.

Salam. Ummi Mya

Related Posts

2 komentar

  1. Nemu quotes ini bikin semangat lagiii

    Hidup seseorang, bukan soal membandingkan hidupmu dengan oranglain. Ini tentang pilihan yang kamu buat, kamu akan berkembang di manapun kamu berada. Jalan manapun yang kamu ambil.. jangan meragukan dirimu lagi.

    Jadi pengen nonton juga deh

    BalasHapus
  2. semangat mbaa.. seru sih real gitu ceritanya

    BalasHapus

Posting Komentar