blog mya wuryandari

Sudiarto : Membangun Asa Pemuda Desa

Posting Komentar
sudiarto


Air mata tiga wanita kakak beradik Aminah, Fatimah dan Esti menetes. Mengingat getirnya kehidupan yang mereka lalui. Meski terlahir dari Rahim yang sama, mereka memiliki ayah yang berbeda. Ibu mereka adarah pekerja migran yang merantau keluar negeri, memiliki hubungan di sana dan melahirkan mereka, kemudian pulang membawa mereka seakan oleh-oleh, sehingga mereka sering disebut “anak oleh-oleh”.

Lombok Timur tercatat sebagai pengirim pekerja migran terbesar. Dari satu desa saja 530 anak terpisah dari orang tuanya karena ditinggal merantau, dan lebih dari 100 diantaranya adalah “anak oleh-oleh”. Mereka akhirnya dititipkan ke kerabat, kebanyakan dari mereka putus sekolah. Stigma negatif pun menempel pada mereka, memperburuk keadaan sehingga berdampak kepada ekonomi mereka berdampak kepada kehidupan sosial mereka.

Pada akhirnya pilihan mereka pun jatuh pada mengikuti jejak orangtuanya, merantau kembali, sebagian pun membawa anak oleh-oleh pula. Kondisi ini seakan menjadi pola rantai yang sulit terurai..

Kisah mengiris hati di atas adalah kisah nyata kondisi sebagian masyarakat di wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Sangat disayangkan mengetahui fakta bahwa kehidupan masyarakat Lombok tidak seindah panorama alamnya.


Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengklaim bahwa akar masalah anak oleh oleh adalah kemiskinan. Menurut data BPS pada 2023 dengan persentase penduduk miskin terbesar.


Penyelesaiannya menurut Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal adalah bagaimana membawa masyarakat NTB keluar dari garis kemiskinan. Karena jika keluar dari kemiskinan, maka orang akan memiliki pilihan-pilihan baru termasuk pilihan untuk tidak pergi bermigrasi.


Masalah pengangguran juga masih menjadi tantangan serius di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga Februari 2025, tercatat sebanyak 102,63 ribu penduduk NTB berstatus pengangguran, meski secara persentase terjadi sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Wahyudin, mengungkapkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB pada Februari 2025 tercatat sebesar 3,22 persen, atau turun 0,08 persen poin dibandingkan Februari 2024.


Kabar baiknya, di tengah masalah-masalah yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, hadirlah Sudiarto, pemuda asal Lombok, yang mempunyai keinginan meniadakan pengangguran di sekitarnya. Semangatnya membangun Lombok dengan meningkatkan value masyarakatnya, membawanya menjadi salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2021.


Sosok Guru Penggerak Sejati

sudiarto lombok timur

Sudiarto merupakan sosok pemuda dari Desa Montong Baan Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, NTB. Lulusan sarjana Pendidikan Islam ini, adalah seorang Guru Penggerak. Membaca kondisi serta potensi sekitarnya, ia kemudian membulatkan tekad untuk melakukan sesuatu dalam membangun masyarakat di sekitarnya.

Keberanian Sudiarto untuk mewujudkan mimpi dan mengatasi kendala yang menghadang merupakan aset berharga negeri ini. Melalui inisiatif penuh tekad dan dedikasi Sudiarto, lahir sebuah usaha yang menginspirasi, yaitu Kader Pemberdayaan Pemuda di Desa.

Salah satu pembakar semangat Sudiarto adalah perkataan sang proklamator Indonesia 

'Serahkan kepadaku 10 pemuda, maka saya akan goncangkan dunia'.
Pada 2016 Sudiarto mendirikan Organisasi Pemuda Nusantara (OPN) bersama rekan-rekannya sesama pemuda Pelopor Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Lewat organisasi OPN, dibangun kerangka berpikir pemuda yang mandiri dan berwirausaha dan saling bahu membahu dengan semangat perkataan Bung Karno itu. Ia membentuk subusaha, baik dalam bidang pertanian, perikanan, ekonomi kreatif, dan lainnya, yang sesuai dengan potensi yang ada di berbagai kampung di daerahnya.

Sudiarto merupakan satu dari 78 pemuda teknopreneur yang mengikuti pelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bersama para pemuda terseleksi lain dari 34 provinsi, wakil NTB ini mendapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemuda Berbasis IPTEK dan IMTAK bertema "Pemuda sebagai Penggerak Sentra Pemberdayaan Pemuda di Desa" yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Juli 2017 lalu.


"Pelatihan dari Kemenpora memberikan dampak dan perubahan positif, banyak sekali yang kami rasakan baik dari perubahan kerangka berpikir maupun dalam penyelesaian masalah, juga bisa belajar menjadi leader bagi para pemuda," demikian Sudiarto.

Awal mula perjuangan


Perjuangan Sudiarto dimulai pada 2011, ketika ia bertekad mengumpulkan modal sebesar Rp.50 juta memulai membangun usaha pembuatan mebel dan laundry. Ia juga berusaha memiliki kios.

Karena produk ia hasilkan berkualitas dan berbeda dibanding lainnya, para penduduk desa Molek berbodong-bondong mengikuti pelatihan yang digelar Sudiarto. Pada 2017 sekitar 40 orang dari pelatihan ini berhasil mendirikan usaha pribadi. "Mereka juga mulai menjual jasa dan keterampilan," kata Sudiarto.

Sejak awal mambangun pelatihan Pemberdayaan Pemuda di Desa, harapannya jelas, membantu masyarakat sekitar agar mempunyai pekerjaan dan mampu menghidupi keluarga.

Dedikasinya dalam mendorong kewirausahaan di kalangan pemuda desa membawa angin segar bagi peningkatan perekonomian lokal dan membuka kesempatan bagi generasi muda untuk berkarya di desa mereka sendiri.

Sudiarto memberikan arahan, membagikan visi dan membangun mindset para pemuda untuk menumbuhkan semangat wirausaha melalui program-program pemberdayaan yang terstruktur dan inspiratif. Ia juga menjelaskan langkah-langkah awal yang menurutnya penting untuk membangun semangat kewirausahaan di kalangan pemuda desa.

“Yang pertama dilakukan adalah memberikan semangat kepada pemuda yang sudah dekat dengan kita untuk memulai usaha,”

 ujarnya, kepada Bintangtv.id, Selasa (05/11/2024).

Tentu saja, sebelum menyebarkan semangatnya, Sudiarto telah memulainya lebih dulu. Ia harus memberi contoh nyata tentang manfaat berwirausaha, mulai dari memenuhi kebutuhan hidup hingga memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.


“Kita harus lebih dulu membuktikan bahwa kita bisa mencukupi kehidupan kita melalui usaha yang kita jalankan. Ini penting agar semangat yang kita tularkan bisa dirasakan dan bermakna,” ungkapnya.

Perjuangan Pemuda yang Tak Kenal Putus Asa

sudiarto astra award


Sudiarto tidak hanya berfokus pada pembinaan kewirausahaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan para pemuda melalui bimbingan khusus. Ia menjelaskan bahwa peran kader sangat penting dalam menggali potensi setiap pemuda.
“Tugas kami adalah memetakan potensi pemuda, mengumpulkan kompetensi mereka dalam wadah bersama untuk membangun persepsi yang sama, dan melaksanakan kegiatan secara bersama-sama,” tutur Sudiarto.
Kader pemberdayaan pemuda di desanya telah membentuk komunitas yang memberi ruang bagi para pemuda untuk berkarya sesuai potensi masing-masing, mulai dari kerajinan tangan, mebel, hingga kuliner khas Lombok yang diinovasikan.

Tidak ada jalan kesuksesan tanpa tantangan. Sudiarto pun menyadari itu. Ia mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi pemuda desa dalam memulai usaha. Salah satu kendala utama adalah kurangnya semangat berusaha keras. Banyak pemuda masih ingin memperoleh hasil instan tanpa bekerja keras. Apalagi merubah mindset buruh menjadi wirausaha, tentunya akan sangat sulit. Meski demikian, kondisi itu tak membuat hatinya lemah, bahkan ia tetap semangat karena termotivasi untuk mencari hal-hal baru.

Untuk mengatasi hal ini, Sudiarto menanamkan prinsip “Man Jadda Wajada” atau “Barangsiapa bersungguh-sungguh, dia akan berhasil”. Ia juga menyadari pentingnya dukungan finansial dan fasilitas yang memadai untuk pemberdayaan.

Membangun Asa Bersama Astra

Penghargaan SIA Astra yang diterima Sudiarto pada tahun 2021 menjadi motivasi tambahan baginya untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan potensi pemuda desa. Ia berharap dengan semakin banyaknya dukungan dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, pemuda desa dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan desa serta masa depan yang lebih baik

Ia berharap agar pemerintah, baik tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten, dapat lebih berperan aktif dalam mendukung inisiatif pemuda. Selain itu, ia juga berharap ada transportasi dan peralatan yang lebih memadai untuk memudahkan pembinaan pemuda di wilayah yang lebih luas.

Sebagai langkah nyata dalam pengembangan potensi pemuda, Sudiarto telah merintis program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Ia mengidentifikasi berbagai potensi ekonomi yang dapat dikembangkan, seperti hasil pertanian dan kerajinan lokal.


Ia meyakini bahwa pemanfaatan sumber daya alam desa bisa menghasilkan produk-produk bernilai ekonomi tinggi. Melalui pelatihan manajerial dan pemasaran, terutama pemasaran digital, Sudiarto berupaya agar produk-produk desa dapat menjangkau pasar yang lebih luas.


Bagi Sudiarto, peran pemerintah dan perusahaan dalam pemberdayaan pemuda sangatlah penting. Ia berharap pemerintah desa dan perusahaan setempat dapat berkontribusi dengan memberikan pelatihan dan menyediakan peralatan yang lebih modern melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Ia menambahkan bahwa pemerintah juga diharapkan mendukung program pelatihan berbasis teknologi, agar pemuda desa dapat memahami cara berwirausaha melalui platform digital seperti e-commerce, yang saat ini sangat diperlukan untuk memperluas pemasaran produk


Terus Membangun Asa Pemuda Desa

Dalam membangun usaha, Sudiarto percaya bahwa mengatasi ketakutan akan kegagalan sangat penting bagi pemuda desa. Untuk itu, ia mengadakan seminar, workshop, dan talk show kewirausahaan guna meningkatkan keberanian pemuda untuk memulai usaha. Sudiarto juga memberikan motivasi kepada pemuda desa agar menciptakan produk-produk unik dan kreatif yang memiliki daya saing tinggi di pasaran.

Selain membentuk jejaring di antara pemuda, Sudiarto juga menekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi yang berkesinambungan untuk menjaga jaringan tersebut tetap hidup. Menurutnya, jejaring akan semakin kuat jika ada pertemuan-pertemuan rutin, baik di tingkat desa maupun kecamatan, yang diharapkan mampu menumbuhkan persatuan serta wawasan kewirausahaan.

Sudiarto mengisahkan beberapa contoh sukses dari pemuda binaannya yang kini telah berhasil mengembangkan usaha, seperti produksi emping jagung yang telah dipasarkan hingga kabupaten lain, usaha sablon manual, serta usaha laundry yang dijalankan oleh para pemudi.

“Keberhasilan mereka menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan dukungan dari berbagai pihak, pemuda desa bisa sukses,” ujarnya bangga

Sudiarto membuka mata kita akan perjuangan pemuda di wilayah Timur serta mengingatkan kita bahwa di balik setiap usaha ada perjuangan dan dedikasi yang luar biasa. Usaha Kader Pemberdayaan Pemuda di Desa bukan hanya tentang menghasilkan produk, tetapi juga mengangkat derajat sosial dan memberdayakan generasi muda. Dalam kreativitas dan kewirausahaan, Sudiarto telah membuktikan bahwa perubahan nyata dapat diwujudkan satu langkah pada satu waktu.

Dengan visi untuk membangun ekonomi lokal yang kuat dan menciptakan harmoni sosial, Sudiarto dan usahanya telah memberikan harapan dan kesempatan bagi banyak orang.

Data terbaru menunjukkan perubahan. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya berhasil keluar dari daftar 10 besar provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, pada September 2024 angka kemiskinan di NTB mencapai 11,91 persen.

Teruslah membangun Asa, pemuda negriku...Harapan itu selalu ada.
 #APA2025-ODOP/PLM/BLOGSPEDIA



sumber

https://www.youtube.com/watch?v=V1qjg78qyPM&list=WL&index=3

https://www.bintangtv.id/2024/11/sudiarto-penerima-sia-astra-pemberdayaan-pemuda-desa-melalui-kewirausahaan/

https://rmol.id/nusantara/read/2017/12/09/317661/pemuda-pelopor-asal-lombok-timur-buka-usaha-depot-air-minum-berbasis-sosial

https://www.indonesiana.id/read/167119/sudiarto-cetak-kader-pemberdayaan-pemuda-desa-di-lombok
https://radarlombok.co.id/10263-ribu-warga-ntb-menganggur.html
https://www.indonesiana.id/read/166824/ns
https://www.jurnas.com/artikel/26052/Sudiarto-Hidro-Socio-dan-Pemberdayaan-Pemuda-Desa/
https://rri.co.id/mataram/daerah/1397035/ntb-keluar-dari-10-besar-provinsi-termiskin-di-indonesia
Terbaru Lebih lama

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar